Jumat, 25 November 2011

Bersyukur terhadap Apa Yang Dimiliki

Seorang ibu cantik berpakaian mewah datang ke psikiater untuk berkonsultasi kepada seorang psikiater. Ia merasa seluruh hidupnya kosong tak bermakna, gundah gulana. Ia menceritakan seluruh kesedihannya kepada sang psikiater.

Setelah mendengar semua keluhan pasiennya tersebut, psikiater itu memanggil seorang perempuan tua, bernama Anni, salah seorang petugas di kantor psikiater itu.

Psikiater berkata, “Saya minta Anni utk menceritakan bagaimana ia menemukan kebahagiaan. Yang harus Ibu lakukan hanya mendengarkan saja.”

Anni duduk di kursi dan mulai bercerita, “Suami saya meninggal karena kanker. Tiga bulan kemudian putra tunggal saya meninggal ditabrak truk.

Saya tak punya siapa pun. Tak ada yang tertinggal. Saya tak bisa tidur, tak bisa makan, tak bisa senyum. Saya bahkan berpikir mau bunuh diri.”

“Lalu suatu malam, ketika pulang kerja, seekor kucing mengikuti saya. Karena di luar dingin, saya membiarkan anak kucing itu masuk ke dalam rumah. Saya memberinya susu, yang langsung habis diminum. Anak kucing itu mengeong dan mengusapkan badannya ke kaki saya.
Untuk pertama kalinya dalam bulan itu, saya bisa tersenyum.

Saya lalu berpikir, jika membantu anak kucing bisa membuat saya tersenyum, mungkin melakukan sesuatu untuk orang lain bisa membuat saya bahagia.

Jadi, hari berikutnya, saya buat kue dan membawa ke tetangga yang sakit, yang terbaring di ranjang & tak bisa bangun.

Setiap hari saya mencoba melakukan sesuatu yang baik pada seseorang. Melihat mereka bahagia membuat saya bahagia.

Hari ini, rasanya tak ada org yang bisa makan lahap dan tidur pulas seperti saya. Saya menemukan kebahagiaan, kegembiraan dengan memberikan kegembiraan pada orang lain,” kata Anni.

Mendengar cerita ini, si perempuan kaya itu menangis. Ia punya segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang, tapi dia kehilangan hal-hal yang tak bisa dibeli uang.

Syukur adalah magnet keberkahan. Bersyukurlah atas apa yg telah dimiliki agar kebahagiaan selalu mengisi kehidupan.

Jangan cari kesempurnaan tapi sempurnakan yg telah ada. Jangan fokus pada apa yg hilang, fokuslah pada apa yg. dimiliki..

Semoga ada manfaatnya.... Mother Teresa quotes :
Even the rich are hungry for love, for being cared for, for being wanted, for having someone to call their own.
I want you to be concerned about your next door neighbor. Do you know your next door neighbor? (the quotes are taken from : http://www.brainyquote.com/quotes/authors/m/mother_teresa.html#ixzz1hysdrOVz)

Bersyukur dan Jangan Cepat Mengeluh

‎​Dahulu kala, ada seorg petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik & gagah.
Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-temannya berkata, "Sungguh buruk nasibmu. Kalau saja kemarin kuda itu dijual, kamu sudah kaya. Sekarang kudamu sudah hilang."

Si petani miskin hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan."

Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata. "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah."

Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang. Kami hrs kehilangan anak-anak kami."

Si petani kemudian berkata, "Janganlah terlalu cepat menilai dan membuat kesimpulan terhadap keadaan yang kau alami dan mengatakan nasib baik atau buruk, karena semuanya itu adalah suatu rangkaian proses. Apa yang hari ini terlihat baik, belum tentu esok akan terlihat baik juga. Demikian pula apa yang engkau anggap buruk hari ini, belum tentu esok akan buruk juga. Syukurilah & terimalah keadaan yang terjadi saat ini."

Beban

Bukan berat beban yang membuat kita tertekan/stress, tetapi lama-nya kita memikul beban tersebut (Stephen Covey).

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya:
"Menurut anda, kira-kira seberapa beratnya segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya" kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya".
------
"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."~Ibrani 12:1
------
Mungkin kita berpikir, dosa yang kita lakukan saat ini tidak mengganggu hidup kita, tetapi ketika dosa itu disimpan, makin lama makin berat, karena kebenaran menekan hati kita.

Beban dosa yang semakin berat ini, lambat laun akan menekan kita sampai tidak mampu membawanya lagi, karena beban itu akan terus meningkat beratnya.

Untuk memenangkan perlombaan mencapai garis berkat Tuhan, segala beban dosa harus ditanggalkan.

Kita akan menjadi ringan dan dapat berlari kencang, akan lebih cepat sampai kepada tujuan pencapaiannya

Hanya dua pilihan! berhasil atau tidak berhasil mencapai berkat Tuhan.

Apa yang kita pilih? Kalau saya memilih berhasil! bagaimana anda?

Belajar dari Ikan Bandeng



Ikan bandeng memiliki daging yg lezat. Namun, sayangnya memiliki tulang & duri yang susah dipisahkan dari dagingnya. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan mengolah bandeng menjadi bandeng presto.

Bandeng diolah dengan pressure cooker, alat masak yang bekerja dengan memberikan tekanan tinggi. Tekanan ini telah diatur sedemikian rupa, sehingga tulang & duri bandeng tsb bisa menjadi lunak, tapi dagingnya sendiri tak rusak. Kita pun dapat menikmati daging bandeng yg lezat tanpa harus terganggu dengan tulang & durinya lagi.

Mirip dengan ikan bandeng, ada juga banyak “Tulang & Duri” dalam diri kita yang membuat hidup kita tak menyenangkan bagi TUHAN.

Mungkin “Tulang & Duri” itu berupa kesombongan, kekurangpercayaan, kekerasan hati, pola pikir yang salah, dsb. Maka, kerap kali TUHAN harus mengatasinya dengan “Memasukkan” kita untuk sementara waktu ke dalam “Pressure Cooker”, yakni situasi hidup yang sering kita anggap membuat kita stres.

Tentu dengan “Takaran Tekanan” yg sudah DIA atur, sehingga tak akan melebihi kemampuan kita untuk menanggungnya. Cukup kuat untuk “Melunakkan Duri” alias membentuk kita, tapi tidak sampai membuat kita hancur.

Apabila saat ini kita sedang berada dalam situasi yg tertekan, yang membuat kita stres, jangan menyerah !! Tetaplah beriman kepada-Nya.
Bahkan, pakai kesempatan ini untuk merenung & mencari apa yg DIA ingin kita ubah dalam diri kita. Lalu jalani dengan kesabaran & ketekunan, agar melalui proses ini, kita menjadi pribadi yg lebih baik.

Bambu dan Pakis

Ada seorang pria yang putus asa & mau meninggalkan segalanya. Meninggalkan pekerjaan, hubungan & berhenti hidup.

Lalu ia pergi ke hutan untuk bicara yg terakhir kalinya dgn Tuhan,
“Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yg baik untuk jangan berhenti hidup & menyerah ?”

Jawaban Tuhan sangat mengejutkan,“Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis & bambu ?”

“Ya” jawab pria itu.

“Ketika menanam benih pakis & benih bambu, AKU merawat keduanya secara sangat baik.
AKU memberi keduanya cahaya, memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi,
daunnya yg hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara itu benih bambu tidak menghasilkan apapun, tapi AKU tidak menyerah.

Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum ada juga yg muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu, tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun keempat,masih juga belum ada apapun dari benih bambu.
Aku tidak menyerah” kata TUHAN

“Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna. Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki. Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat & memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup. AKU tak akan memberi cobaan yg tak sangup diatasi ciptaan-Ku“ kata TUHAN kepada pria itu.




“Tahukah kamu, anak-Ku...
Di saat menghadapi semua kesulitan & perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?”

“AKU tidak meninggalkan bambu itu, AKU juga tak akan meninggalkanmu”

“Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” kata Tuhan.

“Bambu mempunyai tujuan yang beda dgn pakis, tapi keduanya membuat hutan menjadi indah”

Hidup bukan mengenai "menunggu badai berlalu" tetapi bagaimana belajar untuk tetap "Mengucap syukur meski dalam badai....."

Minggu, 20 November 2011

Tentang Blog Ini

Banyak cerita-cerita yang beredar dan sampai padaku. Terkadang aku tak tahu asalnya dari mana dan siapa pengarangnya, tetapi banyak kisah yang bermakna yang sayang bila hanya terlewat begitu saja. Karena itu, kukumpulkan dalam blog ini.

Semoga cerita dan kisah di dalam blog ini bisa menjadi berkat buat setiap pembacanya