Jenderal Horace Potter pernah menulis tentang percakapannya dengan Jenderal Ulysses Grant, pada suatu malam saat mereka duduk santai di dekat spi unngun.
Di bawah ini adalah cuplikan dari percakapan mereka yang dituliskan oleh Jenderal Potter.
"Jenderal Ulysses, Anda luar biasa sekali. Walau Anda dididik dalam kekerasan militer, dan selalu menghadapi kekerasan dalam tugas di garis depan, Anda tidak terpancing untuk mengumpat dan berkata-kata kasar. Saya tidak pernah melihat Anda mengucapkan jars-kata kasar sekalipun. Mengapa demikian ?" tanya Jenderal Potter.
Jenderal Grant menjawab, "Saya tidak mau membiasakan mengumpat. Sejak remaja saya tidak pernah melakukannya. Ketika saya dewasa, saya menganggap bahwa mengumpat adalah sebagai salah satu tindakan kebodohan."
Jenderal Grant menambahkan lagi, "Kata-kata kasar membangkitkan amarah diri kita sendiri, dan menyulutkan kemarahan orang lain. Saya tidak pernah melihat kehidupan yang berkualitas dari seorang pemarah. Selain lemah dan rapuh dari segi spiritual, seorang pemarah menghilangkan banyak kesempatan. Seorang pemarah berperang melawan dirinya sendiri. Sekalipun ia menang, ia juga hancur. Tidak ada yang lebih buruk daripada seorang yang bangkit amarahnya sampai ia tidak dapat menguasai dirinya. "
Demikianlah tulisan Jenderal Potter tentang bincang-bincangnya dengan Jenderal Grant.
CATATAN
Ulysses S. Grant (lahir dengan nama Hiram Ulysses Grant, April 27, 1822 - 23 Juli 1885) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke - 18(1.869-1.877). Ia merupakan jenderal perang yang sangat sukses pada Perang Saudara.
Sebagai jenderal perang ia berhasil memimpin Union Army mengalahkan militer Konfederasi. Sebagai presiden dia memimpin Partai Republik Radikal dalam upaya mereka untuk menghilangkan semua sisa-sisa nasionalisme Konfederasi dan perbudakan. Ia tidak menyukai kekerasan dan sangat menentang gerakan Ku Klux Klan dan selalu berusaha untuk melindungi hak-hak warna Afrika Amerika. Presiden Grant efektif menghancurkan Ku Klux Klan pada tahun 1871.
-------------
Tulisan dari sumber lain yang tidak diketahui pencetusan gagasannya mengatakan demikian :
Satu kata yang kasar dapat menumbuhkan kuntum kebencian
Satu kata yang dilontarkan tanpa kontrol diri dapat membuat kekacauan.
Satu kata yang tidak sopan dan tidak ramah dapat membuat cinta menjadi hambar.
Namun,
Satu kata maaf bisa melahirkan cinta yang mendalam bagi orang yang mendengarnya.
Satu kata lembut dan tulus dapat membuat kedamaian bagi orang lain
Satu kata pujian dapat memberi semangat bagi yang mendengarnya
Jadi,
Satu kata bisa menjadi kutuk juga bisa menjadi berkat bagi diri kita sendiri dan orang lain
Don't say anything, if you don't have anything nice to say
-----------
Pada saat marah, kita telah kalah,
Pada saat membenci, kita telah terkunci
Pada saat mendendam, kita telah menjadi tawanan.
Janganlah amarahmu merusak kehidupan dan masa depanmu
Jadilah orang yang sabar dan bijaksana