Selasa, 05 Juni 2012

KISAH SI MUNGIL ANNE


Kisah di bawah ini dikutip dari buku 'Gifts From The Heart for Women' karangan Karen Kingsbury. Buku ini dapat Anda peroleh di toko buku Gramedia, maupun toko buku lainnya.


Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa :


TIDAK PENTING BERAPA LAMA KITA HIDUP,
TETAPI APAKAH HIDUP KITA BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN.

Inti ceritanya kira-kira seperti berikut :

Ada sepasang suami isteri yang sudah menikah cukup lama, tetapi belum juga dikaruniai keturunan. Sang istri kemudian terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang usaha-usaha aborsi, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil.  Pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik tersebut kepada famili, teman-teman, sahabat-sahabat, dan kenalan di lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dan yang lebih menggembirakan, dokter menyatakan bahwa janin dalam kandingannya adalah kembar, seorang bayi laki-laki dan seorang lagi perempuan.

Tetapi setelah umur kandungannya semakin besar, sesuatu yang buruk terjadi.  Janin yang berjenis kelamin perempuan mengalami kelainan, dan dokter memperkirakan bahwa sang janin mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisi tersebut juga dapat mempengaruhi kondisi janin yang berjenis kelamin laki-laki.
Dokter menyarankan agar melakukan aborsi, demi kesehatan sang ibu dan jabang bayi laki-lakinya. 

Sang suami maupun sang istri merasa sangat sedih, tetapi mereka bersikeras untuk tidak menggugurkan calon bayi perempuannya, karena berarti membunuh bayi tsb, tetapi juga kuatir terhadap kesehatan calon bayi laki-lakinya.

Pilihan yang sangat sulit !
“Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak,” kata sang ibu di sela-sela tangisannya.

Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu adalah kehendak Tuhan.

Dalam kesedihannya, sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, dan ia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencana dibalik semua ini. Hal ini membuatnya menjadi lebih tabah.  Pasangan ini berusaha untuk menerima kenyataan ini.  Tetapi mereka juga mencari informasi dari internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, dan mencari sumber-sumber informasi lainnya untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah calon bayi mereka.

Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat bertahan hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ?
Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan.
Pada mulanya, mereka memohon keajaiban supaya bayi yang masih dalam kandungan sang istri bisa sembuh.  Kemudian mereka menyadari, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata.  Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yang akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat.  Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman dari mulut Anne yang mungil tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat, yaitu tidak mengaborsi Anne.  Mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka. 
Namun mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka..
Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam.  Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ.  Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tersebut bahwa proses pendonoran berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian.

Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan.
Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi kehadiran Anne telah menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan itu, Anne adalah pahlawan mereka, dan si mungil Anne akan hidup dalam hati mereka selamanya...
Ibu si bayi Anne mengatakan, “Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan.  Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal-hal terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga.”

1 komentar:

  1. Ayoo Main di Pelangi Togel
    TOTAL HADIAH RATUSAN JUTAAN UNTUK DIBAGIKAN

    KEPADA MEMBER PERMAINAN TOGEL
    - Semua Pasti Menang Dan dapat ^_^ , No Zonk

    Telp : +85581569708
    BBM : D8E23B5C
    Line : togelpelangi
    Skype: Togel Pelangi
    Link: http://www.togelpelangi.com/

    BalasHapus